NIP : 199502272020121016
Date Of Birth : 27 Februari 1995
Education : S1- PGSD , S2-Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Ketertarikan : Musik, Instrumen Development, Bullying Preventive
Address : Desa Mojo, RT 004. RW 001 Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati
E-mail : dodykurniawan72@guru.sd.belajar.id
Follow me on
Halo selamat datang Bapak/Ibu Guru hebat dimanapun anda berada, terimakasih telah mengunjungi website sekolah kami. Pada sub menu ini adalah hasil menuangkan pengalaman yang telah saya dapatkan selama mengikuti Guru Penggerak Angkatan 10 dari Modul 1.1 hingga Modul 3.1
Apa saja yang akan dibahas? Pembahasan yang menarik untuk diikuti, Bapak/Ibu Guru juga dapat memberikan pandangannya ataupun komentar terhadap tulisan saya.
CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.
Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya:
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert
Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?
Kutipan dari Bob Talbert ini menekankan bahwa mengajarkan keterampilan teknis, seperti menghitung, memang penting, tetapi yang lebih penting adalah mengajarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang mendasar dan berharga dalam kehidupan. Dalam konteks pendidikan, kutipan ini mengingatkan bahwa fokus utama pendidikan tidak hanya pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter, sikap, dan pemahaman siswa tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup mereka.
Dalam proses pembelajaran yang sedang saya pelajari, khususnya dalam Program Pendidikan Guru Penggerak, kutipan ini relevan karena program ini menekankan pada pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang holistik dan bermakna bagi siswa. Sebagai guru penggerak, tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga membantu siswa memahami nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, kerja sama, dan empati. Ini adalah aspek-aspek yang akan membekali mereka untuk menghadapi kehidupan dengan bijaksana dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Dengan demikian, mengajarkan "apa yang berharga/utama" dalam konteks pendidikan adalah mengarahkan siswa untuk menjadi individu yang seimbang, tidak hanya pandai dalam hal akademis tetapi juga memiliki integritas dan nilai-nilai moral yang kuat. Ini sejalan dengan tujuan pembelajaran yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta mengembangkan siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat yang memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi.
Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?
Keputusan yang didasarkan pada nilai-nilai seperti keadilan, kesetaraan, dan kepedulian terhadap orang lain akan menciptakan lingkungan sosial yang inklusif dan harmonis
penghargaan terhadap keragaman dan toleransi dapat mendorong terbentuknya budaya yang menghormati perbedaan dan kerjasama.
Nilai-nilai seperti empati, kejujuran, dan rasa hormat sangat berpengaruh dalam interaksi antarpribadi. Keputusan yang dibuat dengan mempertimbangkan perasaan dan kebutuhan orang lain dapat memperkuat hubungan dan membangun kepercayaan.
Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?
Mengutamakan Kebutuhan dan Kepentingan Siswa
Melibatkan Siswa dalam Proses Pengambilan Keputusan
Menerapkan Prinsip Keadilan dan Inklusivitas
Menggunakan Data dan Bukti untuk Mendukung Keputusan
Membangun Lingkungan Pembelajaran yang Positif dan Mendukung
Menyediakan Fasilitas dan Sumber Daya yang Memadai
Mendorong Pengembangan Profesional Guru
Mengintegrasikan Pendidikan Karakter dan PSE dalam Pembelajaran
Mengukur dan Mengevaluasi Keputusan
Refleksi
Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.
Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~
Kutipan ini menggambarkan bahwa proses pembelajaran dalam modul yang saya alami tidak hanya berfokus pada pengembangan akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan perilaku etis siswa sebagai tujuan utama pendidikan.
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
"Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka menekankan kepemimpinan yang berlandaskan pada keteladanan, bimbingan, dan dorongan. Dalam pengambilan keputusan, ini berarti seorang pemimpin harus mempertimbangkan nilai-nilai moral, memberikan arahan yang tepat, dan mendorong partisipasi aktif dari semua pihak untuk mencapai keputusan yang bijak dan berimbang."
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
"Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita membentuk landasan moral dan etika yang akan memengaruhi prinsip-prinsip yang kita gunakan dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil biasanya mencerminkan keyakinan dan integritas seseorang, sehingga keputusan tersebut tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi juga pada proses yang etis dan bertanggung jawab."
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
"Materi pengambilan keputusan terkait erat dengan coaching, karena sesi coaching memberikan ruang bagi refleksi dan evaluasi keputusan yang telah diambil. Dalam coaching, seorang coach membantu kita untuk melihat kembali keputusan tersebut, menilai efektivitasnya, dan mengeksplorasi kemungkinan perbaikan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil benar-benar efektif dan sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang."
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya sangat mempengaruhi pengambilan keputusan, terutama dalam menghadapi dilema etika. Kesadaran akan emosi dan empati membantu guru mempertimbangkan dampak keputusan terhadap semua pihak yang terlibat, serta menjaga keseimbangan antara rasionalitas dan kemanusiaan dalam proses pengambilan keputusan.
Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
"Pembahasan studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika mengarahkan pendidik untuk kembali kepada nilai-nilai yang dianut. Nilai-nilai ini menjadi panduan dalam menilai situasi dan membuat keputusan yang tidak hanya efektif, tetapi juga adil dan bermoral."
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Pengambilan keputusan yang tepat berdampak pada terciptanya lingkungan belajar yang positif, kondusif, aman, dan nyaman. Keputusan yang mempertimbangkan kepentingan semua pihak akan menciptakan rasa keadilan dan kepercayaan, yang sangat penting untuk perkembangan siswa dan komunitas sekolah.
Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
"Tantangan dalam pengambilan keputusan terkait dilema etika sering kali muncul dari resistensi terhadap perubahan, perbedaan nilai-nilai, dan tekanan dari lingkungan. Perubahan paradigma yang menuntut keputusan berdasarkan prinsip-prinsip etika sering kali menghadapi tantangan dalam implementasinya."
Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
"Pengambilan keputusan yang tepat dalam pendidikan sangat berpengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid. Keputusan yang memperhitungkan potensi dan kebutuhan unik setiap murid memungkinkan pembelajaran yang lebih personal dan inklusif, membantu murid untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya."
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
"Seorang pemimpin pembelajaran memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan dan masa depan murid-muridnya. Keputusan yang diambil oleh pemimpin dapat menentukan arah pembelajaran, membentuk karakter murid, dan mempengaruhi pengalaman serta hasil belajar mereka, yang semuanya berkontribusi pada perkembangan masa depan mereka."
Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Perjalanan pembelajaran saya dalam Program Guru Penggerak hingga saat ini telah menjadi pengalaman yang kaya dan bermakna, membawa perubahan signifikan dalam pandangan dan praktik saya sebagai pendidik. Berikut adalah rangkuman dari modul-modul yang telah saya pelajari:
Modul 1.1: Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Inti Pembelajaran: Saya mempelajari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menekankan peran guru sebagai pemimpin yang memberi teladan, mendampingi, dan mendorong siswa untuk belajar secara mandiri. Prinsip "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani" menjadi dasar dalam membentuk sikap dan pendekatan saya terhadap pendidikan.
Modul 1.2: Nilai dan Peran Guru Penggerak
Inti Pembelajaran: Modul ini memperkuat pemahaman saya tentang peran dan tanggung jawab seorang Guru Penggerak. Saya diajak untuk menggali dan memperkuat nilai-nilai yang mendasari tindakan dan keputusan saya, seperti integritas, empati, dan keadilan, serta bagaimana menerapkannya dalam praktik sehari-hari di sekolah.
Modul 1.3: Visi Guru Penggerak
Inti Pembelajaran: Dalam modul ini, saya belajar tentang pentingnya memiliki visi yang jelas sebagai seorang Guru Penggerak. Visi ini bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk mendorong dan menginspirasi perubahan positif dalam lingkungan sekolah dan komunitas pendidikan yang lebih luas.
Modul 1.4: Budaya Positif
Inti Pembelajaran: Modul ini menekankan pentingnya menciptakan dan memelihara budaya positif di lingkungan sekolah. Saya belajar tentang strategi membangun hubungan yang saling menghormati, mendukung perkembangan sosial-emosional siswa, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif semua itu dapat dicapai melalui keyakinan kelas/sekolah, posisi kontrol manager seorang guru, penerapan segitiga restitusi, dan dispilin positif.
Modul 2.1: Pembelajaran Berdiferensiasi
Inti Pembelajaran: Saya mempelajari konsep pembelajaran berdiferensiasi, di mana setiap siswa dipandang sebagai individu yang unik dengan kebutuhan, minat yang berbeda. Modul ini membantu saya merancang strategi pembelajaran yang lebih inklusif dan responsif terhadap keberagaman siswa sehingga kebutuhan dan minat siswa secara keseluruhan dapat terakomodir.
Modul 2.2: Pembelajaran Sosial Emosional
Inti Pembelajaran: Modul ini memperkenalkan saya pada pentingnya pembelajaran sosial emosional (PSE) yang mencakup pengembangan keterampilan emosional dan sosial siswa. Saya belajar bagaimana mengintegrasikan PSE dalam kurikulum untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan hidup yang penting, seperti pengelolaan emosi (mindfullness) kesadaran diri, empati, dan hubungan sosial.
Modul 2.3: Coaching untuk Supervisi Akademik
Inti Pembelajaran: Modul ini fokus pada pengembangan keterampilan coaching sebagai alat untuk mendukung supervisi akademik. Saya belajar teknik-teknik coaching yang efektif untuk membantu rekan kerja atau siswa mencapai potensi maksimal mereka melalui refleksi, umpan balik konstruktif, dan pengembangan diri sehingga saat menjadi coach mampu memfasilitasi coachee menemukan solusi atas permasalahannya sendiri dan juga bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat
Modul 3.1: Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin
Inti Pembelajaran: Modul ini menekankan pentingnya pengambilan keputusan yang didasarkan pada nilai-nilai kebajikan dan etika. Saya diajak untuk mengidentifikasi dan menerapkan prinsip-prinsip moral dalam setiap keputusan yang saya ambil sebagai pemimpin pembelajaran, serta memahami dampaknya terhadap siswa dan lingkungan sekolah secara keseluruhan.
Materi pada Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin memiliki hubungan yang erat dengan modul-modul sebelumnya, sebagai berikut:
1. Modul 1.1: Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Koneksi: Filosofi Ki Hajar Dewantara yang menekankan keteladanan dan bimbingan sebagai dasar pendidikan sejalan dengan pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan. Pemimpin yang mengadopsi filosofi ini akan mengutamakan keputusan yang mencerminkan nilai-nilai moral dan etika, serta memberikan teladan yang baik untuk siswa dan rekan kerja.
2. Modul 1.2: Nilai dan Peran Guru Penggerak
Koneksi: Nilai-nilai yang diajarkan dalam Modul 1.2 menjadi landasan dalam pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan. Pemimpin yang memiliki nilai-nilai kuat akan membuat keputusan yang mencerminkan prinsip-prinsip moral tersebut, dan secara konsisten menunjukkan peran sebagai contoh yang baik bagi komunitas pendidikan.
3. Modul 1.3: Visi Guru Penggerak
Koneksi: Visi seorang guru penggerak yang jelas dan berorientasi pada nilai-nilai kebajikan memandu pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi. Modul 3.1 mengajarkan bagaimana membuat keputusan yang selaras dengan visi jangka panjang dan nilai-nilai yang telah ditetapkan.
4. Modul 1.4: Budaya Positif
Koneksi: Pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan berkontribusi pada pembentukan dan pemeliharaan budaya positif di sekolah. Modul 1.4 menekankan pentingnya lingkungan belajar yang mendukung, dan keputusan yang etis dan berbasis nilai kebajikan membantu menciptakan budaya tersebut dengan memperhatikan kesejahteraan siswa dan staf.
5. Modul 2.1: Pembelajaran Berdiferensiasi
Koneksi: Keputusan yang berbasis nilai kebajikan harus mempertimbangkan kebutuhan unik setiap siswa, sejalan dengan konsep pembelajaran berdiferensiasi. Modul 3.1 mengajarkan pemimpin untuk membuat keputusan yang responsif terhadap keberagaman siswa dan kebutuhan individual mereka.
6. Modul 2.2: Pembelajaran Sosial Emosional
Koneksi: Pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan mendukung pembelajaran sosial emosional dengan mengutamakan empati dan kesejahteraan emosional siswa dalam proses pengambilan keputusan. Modul 3.1 mengajarkan bagaimana keputusan yang etis dapat mendukung pengembangan sosial emosional siswa.
7. Modul 2.3: Coaching untuk Supervisi Akademik
Koneksi: Coaching membantu dalam proses evaluasi keputusan yang telah diambil, yang merupakan inti dari Modul 3.1. Melalui coaching, pemimpin dapat mendapatkan umpan balik dan refleksi mengenai keputusan berbasis nilai kebajikan, sehingga memperbaiki praktik pengambilan keputusan dan meningkatkan efektivitas kepemimpinan.
Secara keseluruhan, Modul 3.1 menyintesiskan konsep-konsep yang diajarkan dalam modul-modul sebelumnya dengan memberikan kerangka kerja untuk membuat keputusan yang mencerminkan nilai-nilai etika dan moral, serta memperkuat dampaknya pada lingkungan pendidikan dan pengembangan siswa.
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Kami meyakini bahwa, melalui pembelajaran tentang etika, pemimpin-pemimpin pendidikan masa depan akan lebih siap dalam mengenali, berefleksi, serta menghargai keberagaman.
Dilema Etika : Benar lawan Benar Bujukan Moral : Benar lawan Salah
4 Paradigma Pengambilan Keputusan
Individu lawan kelompok (individual vs community)
Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
3 prinsip pengambilan keputusan
Melakukan, demi kebaikan orang banyak.
Menjunjung tinggi prinsip-prinsip/nilai-nilai dalam diri Anda.
Melakukan apa yang Anda harapkan orang lain akan lakukan kepada diri Anda.
9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan
Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
Pengujian benar atau salah
Pengujian Paradigma Benar lawan Benar
Melakukan Prinsip Resolusi
Investigasi Opsi Trilema
Buat Keputusan
Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan adalah ternyata pada 9 langkah tersebut kita bisa mengetahui bahwasanya pada opsi ke 4 pengujian benar atau salah, apabila suatu kasus masuk pada opsi 4 salah maka secara otomatis kasus tersebut masuk dalam bujukan moral yang artinya tidak perlu dilakukan analisis lanjutan. Apabila dalam pengujian benar atau salah pada opsi ke 4 ternyata benar semua maka kasus tersebut masuk pada dilema etika dan perlu dilakukan analisis lanjutan hingga sampai tahap ke-9
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
"Sebelum mempelajari modul ini, saya pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi dilema etika, namun tanpa kerangka yang jelas seperti yang telah saya pelajari di modul ini. Perbedaannya adalah sekarang saya memiliki alat dan strategi yang lebih terstruktur untuk menghadapi dilema etika dengan lebih percaya diri dan efektif."
Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
"Mempelajari konsep-konsep ini telah mengubah cara saya dalam mengambil keputusan. Saya sekarang lebih sadar akan pentingnya nilai-nilai etika dan lebih reflektif dalam mengevaluasi dampak keputusan saya terhadap murid, rekan kerja, dan lingkungan sekolah secara keseluruhan."
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
"Mempelajari topik modul ini sangat penting bagi saya sebagai individu dan sebagai pemimpin, karena memberikan fondasi yang kuat untuk mengambil keputusan yang tidak hanya efektif tetapi juga etis, sehingga saya dapat memimpin dengan integritas dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan dalam dunia pendidikan."
Silakan bapak ibu dapat menulis refleksi dari tulisan diatas, selain berefleksi bapak ibu silakan tuangkan komentar, kritik, atau saran kepada penulis melalui kotak dibawah
Referensi Sitasi